Monday, July 22, 2019

Apa itu Dermatitis Kontak Alergi?

Dermatitis kontak alergi adalah salah satu dari dua bentuk dermatitis kontak, di mana kontak kulit dengan zat tertentu memicu reaksi alergi pada kulit. Bentuk lainnya adalah dermatitis kontak iritan (ICD), yang lebih umum daripada ACD dan memiliki gambaran klinis yang sedikit berbeda. ACD hadir dengan gejala yang mirip dengan eksim dengan kulit biasanya menjadi sangat kering, bersisik dan gatal.

Penyebab dermatitis kontak alergi

Reaksi alergi yang terlihat dengan ACD dipicu oleh molekul protein (alergen) yang ada dalam zat tertentu. Sel-sel kekebalan di dalam kulit meningkatkan serangan kekebalan yang mengarah pada gejala alergi. Beberapa bahan yang biasanya memicu reaksi alergi termasuk nikel, kobalt, kosmetik, parfum, pewarna rambut, pengawet obat dan lateks dalam karet.
Apa itu Dermatitis Kontak Alergi?

Dalam kasus ICD, zat-zat secara fisik merusak kulit dan mengekspos sel-sel kulit kulit terhadap alergen. Contoh iritan meliputi deterjen, kosmetik, sabun, parfum, pelarut, minyak, bahan kimia, debu dan tanaman.

Gejala ACD

Meskipun presentasi klinis ACD dan ICD serupa, ada beberapa perbedaan kecil dalam gejala yang membantu membedakan antara keduanya:
  • Dengan ACD, gejala utamanya mirip dengan eksim - kulit yang sangat kering, bersisik dan gatal, sedangkan dengan ICD sakit, kulit terbakar dan menyengat adalah khas.
  • ICD hanya memengaruhi area kulit lokal yang kontak langsung dengan alergen, sedangkan dengan ACD ruam mungkin lebih luas dan memengaruhi area lain.
  • ACD dapat memanifestasikan apa pun mulai dari jam hingga hari setelah kontak dengan alergen, sedangkan awitan ICD biasanya terjadi dalam waktu 48 jam.
  • ACD mungkin membutuhkan waktu berhari-hari untuk diselesaikan sementara dengan gejala ICD biasanya disembuhkan dalam waktu empat hari.

Diagnosis dan perawatan

Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis reaksi terhadap alergen potensial setelah paparan. Untuk konfirmasi diagnosis, tes tusuk kulit dan tes IgE spesifik alergen biasanya digunakan.
Menghindari alergen yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi adalah pendekatan yang paling umum untuk mencegah ACD. Selain itu, langkah-langkah berikut dapat diambil:
  • Gunakan pelembab kulit dan emolien untuk menenangkan kulit dan mencegahnya mengering dan pecah-pecah
  • Gunakan krim kortikosteroid untuk mengurangi gejala peradangan alergi
  • Gunakan obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan manifestasi alergi
  • Jika daerah yang terkena infeksi bakteri sekunder, antibiotik lokal dan antibiotik oral dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)